Selasa, 07 Februari 2012

Malaikat pun Turun Ikut Mendengarkan

Oleh Hj. Nunung Karwati (PR : 21 Ramadan 1432 H / 21 Agustus 2011)
Usaid bin Hudhair adalah seorang pemuka Madinah saat cahaya Islam belum menerangi kota itu. Mendengar Rasulullah saw. Mengirimkan Mush’ab bin Umair untuk menyebarkan agama Islam di Madinah, segera Usaid menemui Mus’ab yang saat itu sedang membaca ayat suci Al-quran.
“Apa maksud Tuan datang ke sini? Tuan hendak memengaruhi rakyat kami yang bodoh-bodoh? Pergilah Tuan sekarang, jika Tuan masih ingin hidup!” kata Usaid dengan ketus.
Hardikan itu tidak membuat Mush’ab takut. Bahkan, dengan hormat ia menjawab, “Wahai pemimpin Madinah, silahkan duduk bersama kami, mendengarkan apa yang kami bicarakan. Jika Tuan suka apa yang kami bicarakan, silahkan ambil. Dan jika Tuan tidak suka, kami akan meninggalkan Tuan dan tidak kembali ke Kampung Anda ini.”
Usaid setuju, lalu mulai mendengarkan Mush’ab menjelaskan Islam sambil membaca ayat-ayat Al-quran. Tanpa terasa Nur Ilahi merasuk ke dalam hatinya. Rasa gembira terpancar di wajah Usaid. “Alangkah indahnya apa yang Tuan baca. Apa yang harus saya lakukan jika ingin memeluk Islam?” katanya lebih lanjut.
Di bawah bimbingan Mush’ab, Usaid masuk Islam. Sejak itu Usaid mencintai Al-quran, seperti orang mencintai kekasihnya. Pernah suatu malam, Usaid membaca Al-quran di kandang kudanya. Anaknya, Yahya yang masih kecil terlelap disampingnya. Saat itu, Usaid membaca surah Al-Baqarah ayat 1 – 4.
Ketika melanjutkan ayat-ayat suci tersebut, kudanya meringkik berputar-putar hampir memutuskan tali pengikatnya. Saat ia menghentikan bacaannya, kuda itupun terdiam. Usaid kembali melanjutkan membaca, dan kuda yang lainnya ikut meringkik dan berputar-putar. Sampai pada ujung ayat ke empat al Baqarah, Usaid menghentikan bacaannya, ingin tahu apa yang terjadi pada kudanya. Namun, dia tidak melihat apapun.
Usaid kembali melanjutkan bacaannya hingga ayat ke lima al Baqarah. Kudanya kembali meronta, berputar-putar lebih hebat lagi. Usaid pun kembali menghentikan bacaannya. Kudanya kembali terdiam. Demikianlah terjadi berulang-ulang. Setiap kali Usaid membaca Al-quran kudanya meronta, setiap kali Usaid diam kudanya juga diam.
Khawatir anaknya akan terinjak kuda yang berputar-putar, Usaid lantas pergi dari tempat itu membawa anaknya. Ketika itulah dia melihat ke langit, terlihat seberkas cahaya yang naik ke atas hingga akhirnya ia tak melihatny lagi.
Esok paginya, hal itu dia ceritakan kepada Rasulullah saw. Rasul bersabda, “Hai Abu Yahya, bayangan itu adalah malaikat yang turun mendengarkan engkau membaca Al-quran. Seandainya engkau teruskan bacaanmu hingga pagi, niscaya orng-orang akan melihat malaikat yang selama ini tidak bisa mereka lihat.” (H.R. Muslim)
Saudaraku, sudahkah kita membaca Al-quran hari ini? Bila belum, segeralah ambil Qalamullah tersebut, buka dan bacalah. Sebab, setiap huruf yang kita baca akan membuahkan satu kebaikan. Rasul bersabda, “Barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah, dia mendapat satu kebaikan. Dan kebaikan itu digandakaan sepuluh kali. Saya tidaka mengatakan kalau alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (H.R. Tirmidzi)
Ternyata, terbentang ribuan kebaikan di depan mata kita bila kita membaca Al-quran. Hanya, kita selalu silau dengan kehidupan dunia sehingga melupakan tuntunan dan petunjuk yang ada dalam Al-quran. Kita terlalu sibuk mencari harta dunia dan melupakan ada nilai yang sangat besardalam Al-quran.
Uqbah bin Amir menceritakan, “Saat kami berada di ash-Shuffah (teras Masjid Nabawi), Rasulullah saw. Keluar menemui kami. Lantas beliau bertanya, “Siapa diantara kalian yang suka berangkat ke Buthan atau Aqiq setiap hari kemudian datang membawa dua unta yang gemuk-gemuk?”. Kami pun menjwab, “Kmi semua menyukai semua itu, ya Rasulullah.”
Rasulullah kemudian bersabda, “Tidakkah kalian berangkat ke Masjid lalu belajar atau membaca dua ayat dari kitab Allah, itu lbih baik baginya daipada dua unta yang gemuk-gemuk. Tiga ayat lebih baik baginya dripada tiga unta, dan empat ayat lebih baik dibandingkan dengan empat unta dan beberapa unta.” (H.R. Muslim)
Saudaraku, masihkah kita malas untuk membaca Al-quran? Mari kita berlindung dari godaan setan yang terkutuk dan dari rasa malas, terutama malas membaca Al-quran. Semoga Allah memasukkan kiata pada golongan orang-orang yang mencintai Al-quran. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar